Sinergi Pertanian Peternakan Berkelanjutan

Sinergi pertanian peternakan berkelanjutan saat ini diperlukan untuk memperbaiki kerusakan struktur lahan pertanian yang sudah semakin mengkhawatirkan. Eksploitasi pemanfaatan lahan pertanian yang tidak dibarengi dengan pemahaman dan kebijakan kita dalam memahami struktur tanah telah menjadikan lahan pertanian tersebut dalam kondisi kritis. Diperlukan kearifan kita untuk mengembalikan struktur dan kualitas kesuburan tanah.

Kenapa diperlukan sinergi  pertanian peternakan berkelanjutan? Mari coba kita perhatikan beberapa fakta di lapangan :

Penggunaan tanah secara terus menerus tanpa memperhatikan struktur dan kualitas kesuburan tanah

Pola tanam dan pola budidaya pertanian yang dilakukan secara terus menerus seolah tidak memberikan waktu bagi lahan pertanian tersebut ‘bernafas’ dan sejenak ‘beristirahat’. Tetapi di sisi lain para pelaku pertanian tersebut kurang memahami bagaimana pola struktur dan kualitas tanah bekerja atas dirinya sendiri. Akibatnya struktur dan kualitas tanah semakin hari semakin menurun dan kritis.

Penggunaan pupuk kimia dan pestisida yang berlebihan yang efeknya MERUSAK STRUKTUR tanah

Dalam upaya meningkatkan hasil produksi pertanian, selama ini yang lazim dilakukan para petani adalah memberikan pupuk kimia untuk menambah kesuburan tanah dan mempercepat pertumbuhan, sekaligus memberikan pestisida kimia untuk memberantas dan menanggulangi gangguan hama penyakit tanaman. Hanya saja yang kemudian menjadi masalah adalah penggunaan kedua bahan kimia tersebut tidak terkontrol secara bijak dan cenderung berlebihan. Akibatnya adalah struktur tanah menjadi rusak, tanah semakin liat, keras tetapi miskin hara yang dibutuhkan tanaman.

Pemilihan pupuk yang tidak tepat 

Ironisnya, seringkali salah satunya disebabkan tingkat pemahaman tentang pemupukan dan unsur hara tanaman yang minim. Kepahaman tentang pupuk dan unsur hara tanaman ini ternyata tidak berkorelasi lurus dengan seberapa lama mereka menjalani profesi sebagai petani. Hal ini lebih disebabkan kurangnya kemauan untuk selalu belajar.

Sebagai contoh, tidak semua petani paham perbedaan unsur Nitrogen, Phospor, Kalium, Kalsium, Boron, Belerang dan lain-lain yang terkandung dalam masing2 jenis pupuk serta perbedaan kegunaannya bagi tanaman.  Tidak heran mereka lebih akrab menggunakan urea ataupun ZA secara berlebihan karena memang kedua pupuk yang mengandung unsur nitrogen ini memberi efek yang segera terlihat langsung bagi pertumbuhan tanaman. Di sisi lain mereka tidak mengimbanginya dengan penambahan unsur phospor yang berpengaruh pada pertumbuhan akar serta memicu munculnya bunga bakal buah. Atau pun penggunaan unsur Kalium yang berfungsi menguatkan batang tanaman dan menguatkan terhadap serangan hama penyakit tanaman.

Pencemaran lingkungan

Sampah anorganik berupa plastik, kaca, logam berbahaya berpengaruh langsung terhadap struktur tanah. Bahan2 tersebut tidak mudah bahkan tidak mampu diurai dalam tanah, sehingga keberadaannya sangat mengganggu struktur dalam tanah, serta berpengaruh terhadap serapan unsur hara bagi tanaman.

Perubahan iklim yang tidak menentu

Saat ini perubahan iklim berlaku acak dan seringkali tidak menentu. Iklim saat ini tak mudah diidentifikasi berdasar waktu, kapan musim hujan, kapan musim panas tidak mudah diprediksikan seperti beberapa tahun lalu. Salah satu upayanya adalah perlu pemahaman pola tanam dan pengaruhnya oleh perubahan iklim, sehingga beberapa dampak buruk perubahan ilim tersebut dapat diantisipasi dan diminimalisir.

Pola pikir dan tingkat pemahaman petani tentang efisiensi produksi masih relatif rendah, salah satunya ketergantungan terhadap produk kimiawi yang akibatnya biaya produksi membengkak, sedangkan hasil produksi tidak signifikan sehingga petani selalu merugi. Padahal banyak sumber daya hayati yang tersedia melimpah di sekitar kita yang belum termanfaatkan secara optimal untuk mensubstitusi produk2 kimia tersebut.

Menyimak semu kenyataan lapangan di atas tentunya diperlukan upaya yang signifikan untuk menjawab permasalahan tersebut. Beberapa hal  yang perlu dilakukan, antara lain :

• Merubah dan memperbaharui POLA PIKIR serta PEMAHAMAN tentang pertanian, diantaranya adalah :

1. Pertanian HARUS menguntungkan,
2. Biaya produksi seminimal mungkin dan potensi hasil semaksimal mungkin,
3. Mengurangi dan akhirnya meninggalkan ketergantungan penggunaan pupuk dan pestisida kimiawi kemudian beralih menggunakan pupuk organik dan pestisida organik yang tersedia melimpah di sekitar kita.

• KEHARUSAN menjalankan peternakan (kambing, sapi, kerbau, ayam, puyuh dan lain-lain) agar berjalan berbarengan dengan pertanian sehingga rotasi (perputaran) kebutuhan pupuk pertanian dan kebutuhan pakan ternak bisa terwujud dan tidak ada ‘hasil’ yang terbuang sebab semua termanfaatkan (zero waste).
• Mengurangi penggunaan bahan pencemar lingkungan : plastik, kaca, logam dan lain-lain

Semua upaya di atas harus dilakukan secara terus menerus berkelanjutan. Diperlukan kearifan dan kesadaran semua pelaku pertanian peternakan bahkan idealnya semua penduduk bumi untuk selalu arif dan bijak dalam memberlakukan bumi. Sinergi pertanian peternakan berkelanjutan hanyalah salah satu cara kita menyelamatkan bumi sekaligus menyelamatkan dan memperpanjang umur kita akibat pengaruh buruk penggunaan bahan2 kimia secara berlebihan ...