Perlu pengetahuan dan pemahaman jenis penyakit yang sering menyerang ternak kambing - domba. Pengetahuan dan pemahaman tersebut meliputi pengenalan, pencegahan dan penanganan (pengobatan) penyakit tersebut. Ada beberapa jenis penyakit yang sekedar mengganggu produktivitas, menghambat pertumbuhan, dan tragisnya beberapa mampu menyebabkan kematian. Beberapa jenis penyakit tersebut antara lain :
Bloating (Kembung)
Kambing yang terserang ini biasanya
dikarenakan terlalu banyak memakan pakan hijauan terutama rumput yang
masih muda atau rumput yang berembun (basah), sehingga akan menimbulkan
gas dalam perut. Kambing yang terserang penyakit ini memiliki beberapa
gejala klinis, antara lain (1) perut kembung, bila diraba terasa keras
dan merasa sakit; (2) sulit buang kotoran; (3) jika berbaring kambing
mengalami kesulitan untuk berdiri kembali.
Program pengendalian yang
biasa dilakukan, di antaranya adalah mencegah agar kambing tidak memakan
rumput muda atau basah (masih mengandung gas nitrogen), pakan hijauan dilayukan terlebih dahulu, tidak digembalakan pada pagi hari.
Beberapa cara penganganan kambing - domba kembung antara lain :
- Tempe bosok plus gula merah diblender,
- Minyak goreng 200 cc (1 gelas),
- Kopi kentel hangat2 kuku,
- Air degan ijo,
- Air minum berkarbonasi.
Pilih salah satu dari yang di atas kemudian diminumkan
setelahnya masukkan selang kecil di duburnya, kaki depan buat lebih tinggi kemudian diurut perutnya dari bawah ke atas, hingga keluar gas yang
berbau (dari dubur atau pun dari mulutnya)
Penyakit Mulut Dan Kuku (PMK) atau Apthae Epizootica (AE)
Penyebab penyakit ini adalah virus dan menular melalui kontak langsung melalui air kencing, susu, air liur, dan benda lain yang tercemar virus AE. Gejala klinis penyakit ini di antaranya adalah (1) rongga mulut, lidah, dan telapak kaki atau teracak melepuh serta terdapat tonjolan bulat berisi cairan yang bening; (2) demam atau panas, suhu badan menurun drastis; (3) nafsu makan menururn bahkan tidak mau makan sama sekali; (4) air liur keluar berlebihan. Pengendalian penyakit ini dengan cara vaksinasi serta pada kambing yang terinfeksi diisolasi dan diobati secara terpisah.
Cacingan
Penyakit
cacingan merupakan penyakit yang paling sering terjadi pada kambing.
Penyakit ini disebabkan oleh parasit internal pada saluran pencernaan
kambing. Banyak sekali jenis cacing yang dapat menimbulkan cacingan pada
kambing, antara lain Trichuris sp., Oestophagostomum
sp., dll. Gejala klinis cacingan, yaitu (1) kambing kurus, lemah, dan
lesu; (2) nafsu makan menurun; (3) bulu kasar, kusam dan rontok; (4)
perut besar dan kepala agak menunduk; (5) biasanya diare. Pencegahan
yang dapat dilakukan, antara lain kebersihan kandang harus selalu
terjaga. Kambing yang terkena cacingan dapat diobati dengan pemberian
obat cacing secara teratur. Untuk obat tradisional bisa diberikan buah pinang muda dibelah empat dan dicekokkan ke mulut kambing domba yang terkena cacingan.
Pink Eye
Penyakit
ini disebabkan mata kembing terkena benda-benda tajam, misalnya ujung
kayu, debu, dan duri atau dapat juga karena parasit. Gejala penyakit
ini antara lain (1) mata berair dan kemerahan; (2) selalu menghindar
dari sinar matahari; (3) biasanya diikuti pembengkakan di sekitar mata.
Pengendalian penyakit yang dapat dilakukan diantaranya adalah
menghindari pemberian hijauan yang terdapat duri, pembersihan kandang,
dan pemberian salep mata disarankan pada kambing yang menderita pink eye.
Orf atau Dakangan
Penyebabnya
adalah kambing terkena rumput yang berbulu atau debu dari konsentrat
ketika makan kemudian timbul infeksi. Gejala klinis penyakit ini adalah
adanya benjolan dan keropeng hitam pada sekitar mulut. Penyakit ini
dapat dikendalikan dengan program vaksinasi. Pengobatan penyakit ini,
yaitu dengan membuat luka baru pada keropeng dan beri preparat iodium
dan suntik dengan antibiotik.
Antraks
Penyebab penyakit ini adalah Bacillus anthracis
yang menular melalui kontak langsung, makanan atau minuman, dan dapat
juga melalui pernafasan. Kambing yang tertular antraks akan menunjukkan
gejala klinis, yaitu (1) demam tinggi, badan lemah, dan gemetar; (2)
gangguan pernafasan; (3) pembengkakan pada kelenjar dada, leher, alat
kelamin, dan badan penuh bisul; (4) kadang-kadang darah berwarna merah
kehitaman keluar melalui lubang hidung, telinga, mulut, anus, dan
vagina; (5) kotoran ternak cair dan sering bercampur darah; (6) limpa
bengkak dan berwarna kehitaman. Program pengendalian penyakit antraks
adalah dengan membakar kambing yang mati.
Scabies
Penyebab penyakit ini adalah ektoparasit, yaitu Sarcoptes scabiei. Gejala klinis yang timbul, antara lain (1) kambing kurus; (2) terdapat bercak merah pada kulit, bersisik dan gatal. Program pengendalian yang biasanya dilakukan, yaitu kebersihan kandang dan ternak selalu terjaga, isolasi bagi hewan yang terinfeksi, pemberian anti parasit seperti Ivomec bagi kambing sakit (terapi) dan kambing yang sehat sebagai imunisasi. Pengobatan tradisional ; mandikan kambing domba dengan menggunakan sabun, kemudian gosok dengan daun gadhung secara merata.
Mastitis
Mastitis
merupakan peradangan pada ambing ataupun puting yang sangat sering
dijumpai pada ternak kambing perah, penyakit ini sangat merugikan karena
dapat mengurangi jumlah produksi susu. Mastitis sering kali
diakibatkan oleh infeksi bakteri staphylococcus aureus
ataupun karena pemerahan yang kurang sempurna sehingga susu belum
habis dalam proses pemerahan. Mastitis dibagi menjadi 2 yaitu klinis
dan subklinis, kejadian mastitis subklinis merupakan yang paling sering
terjadi di Indonesia karena tidak menimbulkan gejala klinis tetapi
hanya menyebabkan penurunan produksi susu. Pengujian mastitis subklinis
dapat dilakukan dengan IPB-mastitis test 1. Pengobatan mastitis dapat
dilakukan dengan pemberian antibiotika intra-mammary yang disertai
dengan perbaikan proses pemerahan.
Radang Kuku atau Kuku Busuk
Penyakit
ini menyerang kambing yang dipelihara dalam kandang yang basah dan
kotor. Gejala penyakit ini, yaitu (1) mula-mula sekitar celah kuku
bengkak dan mengeluarkan cairan putih keruh; (2) kulit kuku mengelupas;
(3) tumbuh benjolan yang menimbulkan rasa sakit; (4) kambing pincang dan
akhirnya kambing mengalami kelumpuhan.
Prolapsus Uteri
Penyakit
ini diakibatkan karena berbagai macam sebab seperti anak yang terlalu
besar, merejan yang terlalu lama dan terlalu lama tidak di bantu oleh
tenaga medis serta manajemen pakan yang buruk. Pengobatan yang harus
dilakukan dengan mereposisi kembali dan menjahit dengan metode vulva
plexa.
Pengendalian
Pengendalian
penyakit kambing yang paling baik menjaga kesehatan kambing dengan
tindakan pencegahan. Tindakan pencegahan untuk menjaga kesehatan kambing
adalah sebagai berikut:
- Menjaga kebersihan kandang beserta peralatannya, termasuk memandikan kambing secara berkala,
- Kambing yang sakit dipisahkan dengan kambing yang sehat dan segera lakukan pengobatan,
- Mengusahakan lantai kandang selalu bersih dan kering,
- Memeriksa kesehatan kambing secara teratur dan dilakukan vaksinasi sesuai petunjuk.
0 komentar:
Posting Komentar